A.
Dasar Penelitian
Dasar penelitian dalam “Kajian Fenomenologi mengenai Upaya Pelestarian
Batik Batang sebagai Warisan Budaya Masyarakat” ini menggunakan metode kualitatif dengan
pendekatan fenomenologi. Data-data
yang diambil dalam penelitian ini berupa data-data deskriptif yang menggambarkan upaya-upaya
pelestarian Batik Batang dengan melihat makna, fenomena serta kendala-kendala yang menyertainya. Pendekatan fenomenologi penulis gunakan dalam
penelitian dengan memfokuskan diri dan mengeksplorasi pengalaman yang disadari
oleh pihak-pihak terkait yang mempunyai peranan dalam upaya pelestarian batik
Batang. Penulis memfokuskan diri dan mengeksplorasi pengalaman yang disadari
oleh pihak-pihak terkait yang mempunyai peranan dalam upaya pelestarian batik
Batang. Penulis menggunakan asumsi dasar pendekatan fenomenologi dengan berpegangan bahwa manusia dalam
berilmu pengetahuan tidak lepas dari pandangan moral, baik pada taraf
mengamati, menghimpun data, menganalisis dan membuat kesimpulan mengenai upaya
pelestarian batik Batang. Penulis berusaha memahami
bagaimana para pelaku upaya pelestarian batik Batang membangun makna terhadap
tindakan-tindakan yang dilakukan berdasarkan kesadaran atas pengalaman dan
pengetahuan yang dimiliki.
Penulis memandang upaya pelestarian batik Batang dalam suatu konteks yang
natural. Penulis melihat kegiatan yang dilakukan berkaitan dengan upaya pelestarian
batik Batang dari sudut pandang pelaku kegiatan dan bukan dari sudut pandang
penulis. Penulis melakukan penelitian dalam suatu konteks yang natural salah
satunya dengan membaurkan diri dalam proses kegiatan pembuatan batik Batang di
pekarangan rumah bapak Abdul Majid yang melibatkan seluruh pekerja di tempat pembuatan
batik Batang tersebut. Penulis mengamati proses tanpa mengganggu kegiatan di
lokasi penelitian. Penulis melihat dan mengamati secara langsung kegiatan yang
ada di lapangan. Penulis mendapati para
pekerja melakukan proses pembuatan batik Batang dengan cermat dan teliti agar
tidak terjadi kesalahan dalam kegiatan pembuatan yang mereka lakukan. Penulis
melihat adanya pembagian tugas serta kerjasama yang cukup baik diantara para
pekerja dalam proses yang dilakukan untuk menghasilkan lembaran kain batik
Batang yang berkualitas. Penulis dalam hal ini dapat mengetahui proses
pembuatan kerajinan batik Batang sekaligus mengetahui unsur-unsur yang
membedakan antara proses pembuatan batik Batang dengan proses pembuatan
batik-batik di daerah lainnya.
Penulis
melakukan penelitian dalam kajian fenomenologi mengenai upaya pelestarian
batik Batang sebagai warisan budaya masyarakat secara holistik. Penelitian dilakukan secara menyeluruh dengan mencari
data dari berbagai sumber mengenai upaya pelestarian batik Batang,
faktor-faktor pendukung dan penghambat, serta solusi-solusi yang dilakukan
terhadap faktor-faktor penghambatnya. Sumber data dalam penelitian ini meliputi
para pemilik tempat pembuatan batik Batang, para pekerja di tempat pembuatan kerajinan batik Batang,
pemasar batik Batang, pemerintah Kabupaten Batang serta masyarakat Batang yang
turut berperan dalam upaya pelestarian batik Batang. Para pemilik tempat pembuatan batik Batang pada umumnya
mempunyai pengetahuan yang
cukup banyak tentang batik Batang terutama mengenai proses pembuatan
batik Batang sehingga mampu
memberikan pembelajaran untuk melakukan proses pembuatan batik Batang. Para pemilik tempat pembuatan batik Batang
pada umumnya memiliki informasi, pengetahuan dan juga jaringan yang luas dalam
kaitannya dengan batik Batang. Para pengrajin batik Batang merupakan orang-oran yang secara langsung
melaksanakan proses pembuatan batik Batang. Para pemasar batik Batang menjadi pihak yang memiliki
jaringan pemasaran batik Batang dan mempunyai peranan
dalam mengusahakan agar batik Batang tetap memiliki pasar dan konsumen sehingga
batik Batang dapat terus diproduksi dan dilestarikan. Pemerintah Kabupaten Batang merupakan pihak
yang turut mengusahakan agar batik Batang dapat terus dilestarikan. Masyarakat
Batang merupakan masyarakat yang memiliki warisan budaya batik Batang. Pihak-pihak
lain yang memiliki peranan dalam upaya pelestarian batik Batang merupakan pihak
yang turut memperkenalkan batik Batang kepada khalayak umum.
Penulis
mendudukkan objek penelitian dalam suatu konstruksi ganda dengan mencari data
dari berbagai sudut pandang melalui beberapa sumber mengenai kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan
upaya pelestarian batik Batang.
Bapak Abdul Majid selaku salah seorang pemilik tempat pembuatan batik Batang
mengungkapkan bahwa beliau mengembangkan usaha pembuatan batik Batang
guna meneruskan tradisi keluarga yang
sudah menjadi tumpuan ekonomi
kelurga secara turun temurun. Pak Burhan berpendapat bahwa batik Batang merupakan potensi budaya daerah
yang dapat diandalkan dalam dunia bisnis karena kualitas dari kain batik Batang
dapat bersaing dengan batik-batik yang berasal dari daerah lainnya. Penulis dengan melihat ungkapan-ungkapan
diatas mengambil kesimpulan bahwa pelaku-pelaku usaha yang turut berperan dalam
upaya pelestarian batik Batang dapat menjadikan baitk Batang sebagai komoditas
usaha, dan pada umumnya pelaku-pelaku usaha tersebut mengenal batik Batang
karena lingkungan keluarga mereka mengenal batik Batang.
Pendekatan
fenomenologi yang dilakukan dalam penelitian ini melakukan pemahaman masalah
atau gejala melalui sudut pandang orang-orang yang secara langsung terlibat
dalam upaya pelestatian batik Batang. Penulis dengan pendekatan fenomenologi berusaha
memahami upaya pelestarian batik Batang dan hal-hal lain yang terkait dengan
upaya pelestarian batik Batang berdasarkan konstruksi pemikiran dari orang-orang
yang secara langsung terlibat di dalamnya.
B.
Fokus Penelitian
Fokus dalam penelitian ini adalah upaya pelestarian batik Batang,
faktor-faktor yang mendukung dan menghambat upaya pelestarian batik Batang,
serta solusi-solusi terhadap faktor-faktor penghambat upaya pelestarian batik
Batang. Indikator dalam penelitian ini meliputi : gambaran umum lokasi
penelitian, gambaran umum mengenai batik Batang, pandangan dan alasan mengapa
batik Batang kurang begitu dikenal oleh sebagian masyarakat Batang sendiri,
upaya pelestarian batik Batang, faktor-faktor pendukung dan penghambat upaya
pelestarian batik Batang, serta solusi terhadap faktor-faktor penghambat upaya
pelestarian batik Batang.
C.
Lokasi Penelitian
Lokasi
penelitian ini adalah tempat-tempat pusat kerajinan batik Batang yang berada di
Kelurahan Kauman, Kecamatan Batang, Kabupaten Batang. Lokasi tersebut dipilih
karena di lokasi tersebut setidaknya terdapat 8 pusat tempat pembuatan batik Batang serta terdapat
pihak-pihak yang berperan dalam upaya pelestarian batik Batang, sehingga
memungkinkan peneliti untuk dapat memperoleh informasi yang lengkap dan sesuai.
D.
Sumber data
Data
penelitian ini penulis peroleh dari berbagai sumber. Sumber data penelitian ini
berupa kata-kata, tindakan dan data tambahan tambahan seperti dokumen profil Kabupaten
Batang dan arsip dokumen seminar pengembangan batik Batang.
1.
Sumber Data Primer
Data primer
diperoleh penulis secara langsung melalui proses wawancara dan pengamatan
terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh subjek penelitian ataupun informan terkait dengan upaya pelestarian batik
Batang.
a.
Subjek
penelitian
Subjek penelitian ini terdiri dari
individu-individu tertentu yang diwawancarai oleh penulis untuk kepentingan
penelitian karena
yang benar-benar mengetahui objek yang diteliti. Pertimbangan penentuan subjek
penelitian dimaksudkan untuk memperoleh data yang memang benar-benar dibutuhkan
mengenai upaya pelestarian batik
Batang.
Subjek penelitian ini
yang merupakan pusat perhatian atau sasaran sebagai subjek dalam penelitian ini
terdiri dari para pemilik tempat pembuatan batik Batang, para pengrajin batik
Batang, pemasar batik Batang, serta pihak-pihak lain yang turut berperan dalam
upaya pelestarian batik Batang. Pemilihan atau penentuan subjek penelitian ini
dimaksudkan untuk memperoleh data yang memang benar-benar dibutuhkan dalam
penelitian ini. Subjek dalam penelitian terdapat dalam daftar tabel berikut:
Tabel 1.
Daftar Subjek Penelitian
No
|
Nama
|
Jenis kelamin
|
Usia
|
Keterangan
|
1.
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
|
Kunarudi
Abdul Majid
Ibu Komariyah
Tegar Rahmawan
Arifianto
Ahmad Toha
Slamet Budiarto
Santoso
Agus Zaenuddin
Burhan
Kharis Eka P.
Bramantya Panji
Dwi Janar
|
L
L
P
L
L
L
L
L
L
L
P
L
L
|
60
62
56
22
28
39
27
28
21
41
21
17
30
|
Pemilik tempat pembuatan batik Batang di
Kauman
Pemilik tempat pembuatan batik Batang di
Bogoran
Pengrajin batik Batang
Pekerja pembuatan batik
Pekerja pembuatan batik
Pekerja pembuatan batik
Pekerja pembuatan batik
Pengusaha batik Batang
Pemasar batik Batang
Pemasar batikBatang
Mahasiswa Jurusan Tata Busana
Siswa SMA
1 Batang
Masyarakat Batang Peserta Parade Seni
Budaya
|
(Sumber : pengolahan data primer bulan Juli 2012)
Penentuan subjek penelitian dalam
tabel diatas dilakukan dengan pertimbangan untuk mendapatkan yang lengkap dari
berbagai sudut pandang. Para pemilik tempat pembuatan batik Batang penulis
jadikan sebagai subjek penelitian dengan pertimbangan bahwa para pemilik tempat
pembuatan batik Batang pada umumnya memiliki informasi, pengetahuan dan juga
jaringan yang luas dalam kaitannya dengan batik Batang sehingga mempuyai banyak
pengalamman. Penulis menjadikan Bapak Kunarudi dan Bapak Abdul Majid yang
masing-masing memiliki tempat pembuatan batik Batang sebagai subjek penelitian dalam
penelitian ini dengan mempertimbangkan keberagaman data yang dapat penulis
peroleh berdasarkan lama berdirinya tempat dan juga jumlah tenaga kerja yang
turut berperan dalam upaya pelestarian batik Batang melalui tempat-tempat pembuatan
batik Batang tersebut.
Penulis menjadikan para pengrajin
batik Batang sebagai subjek penelitian karena mempunyai peranan langsung dalam
upaya pelestarian batik Batang dengan melakukan proses pembuatan batik Batang.
Penentuan para pengrajin batik Batang yang penulis jadikan sebagai subjek
penelitian mengambil pertimbangan berdasarkan lamanya para pengrajin batik
Batang tersebut berkecimpung di dalam dunia
pembuatan batik Batang agar penulis dapat memperoleh data yang lebih lengkap dan juga bergam.
Ibu Komariyah sebagai pengrajin
batik tulis khas Batang sudah mulai membatik sejak muda, oleh karena itu Ibu
Komariyah sudah mempunyai banyak pengalamanan dan pengetahuan mengenai batik
Batang dan upaya pelestariannya. Saudara Tegar Rahmawan yang baru 3 bulan
bekerja di tempat pembuatan batik Batang mempunyai pengetahuan dan pengalaman
yang berbeda dengan Saudara Slamet Budiarto dan saudara Arifianto yang sudah
bekerja di tempat pembuatan batik Batang selama 2 tahun dan 3 tahun. Perbedaan
pengalaman dan pengetahuan dari setiap subjek penelitian di atas memberikan
informasi yang lebih lengkap dan beragam untuk dapat dijadikan data dalam
penelitian mengenai upaya pelestarian batik Batang. Saudara Ahmad Toha penulis
jadikan sebagai subjek penelitian karena saudara Ahmad Toha mempunyai gelar
sarjana dan sudah hampir 3 tahun bekerja di tempat pembuatan batik Batang
dengan pertimbangan bahwa saudara Ahmad Toha dapat memberikan informasi yang
lebih lengkap dalam bahasa yang akademis.
Pertimbangan
untuk menentukan para pemasar batik Batang yang dijadikan sebagai subjek
penelitian berbeda dengan pertimbangan yang dilakukan terhadap para pengrajin
batik Batang. Pertimbangan penentuan para pemasar batik Batang yang dijadikan
sebagai subjek penelitian menggunakan dasar luasnya jaringan pasar yang
dimiliki pihak pemasar batik Batang tersebut. Bapak Burhan yang tergabung dalam
Asosiasi Eksportir Pengrajin dan Handy Craft mempunyai jaringan internasional
dan sering memperkenalkan batik Batang kepada khalayak umum dengan menampilkan
ciri khas batik Batang di setiap pameran nasional maupun pameran internasional
yang diikuti. Saudara Agus Zaenuddin sebagai seoarang pemuda asal Batang juga
sudah mempunyai jaringan yang luas dalam pemasaran batik Batang. Saudara Agus
Zaenuddin sekarang ini juga sudah mendirikan toko baju batik yang khusus
menjual baju batik Batang di daerah Karawang. Saudara Susanto dijadikan sebagai
subjek penelitian karena sudah mempunyai jaringan luar kota dalam pemasaran
batik Batang.
Saudari
Kharis Eka Pratiwi merupakan mahasiswi Jurusam Tata Busana Unnes yang penulis
jadikan sebagai subjek penelitian karena saudari Kharis Eka Pratiwi turut
berperan dalam upaya pelestarian Batik Batang dengan menggunakan batik Batang
dalam rancangan busana yang ditampilkan pada Acara Gelar Karya Busana bertema
warisan kebudayaan. Pertimbangan untuk menentukan saudara Bramantya Panji dan
saudara Dwi Janar karena saudara Bramantya Panji menjadi peserta workshop
membatik, sedang keduanya saudara Dwi Janar merupakan peserta parade seni
budaya.
2.
Informan
Informan dalam penelitian dipilih dari beberapa orang yang
betul-betul dapat dipercaya dan mengetahui banyak hal mengenai objek yang
diteliti. Informan dalam penelitian ini
antara lain para pengrajin batik Batang, pemasar batik Batang, pemerintah
Kabupaten Batang serta masyarakat Batang yang turut berperan dalam upaya
pelestarian batik Batang. Pertimbangan penentuan informan dalam penelitian ini
dimaksudkan untuk memperoleh data yang bervariatif dan memang benar-benar
dibutuhkan dalam penelitian. Informan yang menjadi sumber data penelitian ini terdaftar
dalam tabel berikut :
Tabel 2.
Daftar Informan Sumber Data Penelitian
No
|
Nama
|
Jenis kelamin
|
Usia
|
Keterangan
|
1.
2
3
4
5
6
7
|
Anik
Dessy Firdha
Eman Tri Warsono
Nazzarudin
Sunardi
Priyo Himawan
Astuti Nur Azizah
|
P
P
L
L
L
L
P
|
26
23
54
51
50
22
20
|
Staf pelayanan pemasaran batik Batang
Mahasiswa dari Batang yang turut memasarkan
batik Batang
Pegawai Disperindag Kab. Batang
Pegawai Disperindag Kab. Batang
Pegawai Disbudpar Kab. Batang
Masyarakat Batang
Masyarakat Batang
|
(Sumber : pengolahan
data primer bulan Juli 2012)
Penentuan informan dalam tabel diatas
dilakukan dengan pertimbangan untuk mendapatkan keberagaman informasi dari
berbagai sudut pandang. Penulis dalam menentukan informan dari pihak Pemerintah
Kabupaten Batang mengambil pertimbangan berdasarkan upaya-upaya yang sudah
dilakukan untuk melestarikan batik Batang serta pengalaman dan pengetahuan yang
dimiliki oleh informan dalam upaya pelestarian batik Batang. Bapak Sunardi sebagai informan yang bekerja
sebagai Kepala
Bidang Seni dan Bahasa Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Batang
merupakan salah satu pihak yang dapat memberikan informasi kepada penulis
mengenai upaya pelestarian batik Batang. Bapak Eman Tri Warsono dan Bapak
Nazzarudin sebagai Pegawai Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Batang
juga dapat memberikan banyak informasi kepada penulis mengenai peranan
Pemerintah Kabupaten Batang dalam upaya pelestarian batik Batang.
Saudara Priyo Himawan sebagai mahasiswa
yang berasal dari daerah Batang yang cukup tertarik dengan perihal budaya
daerah menjadi informan dalam penelitian ini karena dapat memberikan informasi
yang penulis butuhkan dalam pengumpulan data penelitian ini. Penentuan sauadari
Astuti Nur Azizah sebagai iforman dalam penelitian ini menggunakan pertimbangan
bahwa saudari Astuti merupakan Pradana Putri Pramuka di Pangkalan SMA Negeri 1
Batang ketika Pramuka di Pangkalan SMA Negeri 1 Batang melakukan kegiatan
kunjungan ke tempat pembuatan batik
Batang untuk melakukan peneliitian dan belajar membuat kerajinan Batik Batang.
3.
Data
Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini berupa sumber
tertulis, foto, arsip atau dokumen. Sumber data tertulis yang penulis gunakan sebagai
data tambahan adalah Dokumen Profil Kabupaten Batang yang diperoleh dari website resmi Pemerintah Kabupaten
Batang. Penulis juga menggunakan dokumen eksternal seperti hasil-hasil
penelitian terdahulu yang mendukung penulis dalam penelitian, yaitu skripsi yang di tulis oleh Pipit Tanjung Biki
pada tahun 2009 dengan Judul Sejarah Perkembangan Kerajinan Batik Di Tinjau
Dari Sosial Budaya di Kabupaten Batang tahun 1968-1973. Dokumen lain adalah presentasi
materi seminar mengenai batik Batang yang disampaikan oleh Kwan Hwie Liong
(William Kwan HL) pada tahun 2010 dengan judul Sebuah Upaya Awal Penggalian dan
Pengembangan Budaya Batik di Kabupaten Batang.
Dokumen foto yang penulis gunakan untuk mendukung
tulisan ini berupa foto pribadi yang penulis dokumentasikan sendiri pada saat
observasi dan kegiatan penelitian atau wawancara sedang berlangsung. Foto dokumentasi
yang penulis hasilkan berupa foto batik Batang, kegiatan pembuatan kerajinan
batik Batang, model-model pakaian dari kain batik Batang dan kegiatan-kegiatan
lain yang berhubungan dengan upaya pelestarian batik Batang. Penulis juga
menggunakan dokumen foto berupa gambar-gambar batik Batang yang penulis
dapatkan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Batang guna mendukung
kelengkapan data penelitian penulis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar