Sebuah gambaran tentangnya, dengan sebuah kiasan bermakna yang sangat mengena,.
Hha..,
Agaknya memang diksi-diksi yang begitu akurat bisa membuat diriku ini sampai terperanjat, jelas tak kusangka bisa tersusun suatu rangkaian kata :
"Tak pernah mau berhenti walau sebentar
Jarum detikmu selalu berputar
atau apa yg kau kejar
Kau selalu bergerak menuju aku
Disaat aku merindukannya
Menghapus rindu satu-satu
dan kau berputar sangat lambat disaat aku sendiri
Menunggu sepi tanpa arti"
Dan,.
Ya..,
Rasa memang bukan selalu sama dengan logika,.
Dan dari anak rantau yang sekarang ini tidak disini akhirnya aku bisa mengerti, bahwa kesediaan untuk bisa menerima sesuatu yang telah terjadi, yang sedang terjadi, yang akan terjadi dan yang (mungkin) tidak akan terjadi, adalah alasan mengapa rasa ini masih bisa bertahan disini, dihati ini dan dibela nurani,.meski terkesan buta, oleh pendeknya logika,.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar