A. PENDAHULUAN
Sistem kekerabatan merupakan bagian
yanga sangat penting dalam struktur sosial. Meyer Fortes mengemukakan bahwa
sistem kekerabatan suatu masyarakat dapat dipergunakan untuk menggambarkan struktur
sosial dari masyarakat yang bersangkutan.
Kekerabatan adalah unit-unit sosial
yang terdiri dari beberapa keluarga yang memiliki hubungan darah atua hubungan
perkawinan. Anggota kekerabatan terdiri atas
ayah, ibu, anak, menantu, cucu, kakak, adik, paman, bibi, kakek, nenek
dan seterusnya.
G. P. Murdrock telah membedakan
adanya tiga kategori kelompok kekerabatan, yaitu:
1.
Kelompok kekerabatan
berkorporasi, atau dengan istilah Murdock, corporate kingroups, kelompok
semacan ini biasanya mempunyai semua keenam ciri tersebut dan bersifat
eksklusif. Biasanya kelompok serupa ini kecil, artinya jumlah warganya tidak
banyak.
2.
Keompok kekerabatan kadang
kala, atau dengan istilah Murdock, occasional kinggroups. Kelompok semacam ini
sering tidak mempunya unsur yang tersebut dalam sub f. Sifatnya besar, dengan
banyak anggota, sehingga pergaulannya secara terus menerus dan intensif juga
tidak mungkin lagi.
3.
Kelompok kekerabatan menurut
adat, dengan istilah murdock, circumscriptitve kinggroups. Kelompok seperti ini
biasanya tidak mempunyai unsur yang terdapat dalam sub f, e, d, c . Kelompok
ini sedemikian besarnya sehingga para warganya tidak lagi kenal menggenal,
apalagi berada dalam suatu hubungan pergaulan terus menerus dan intensif.
B.
SISTEM KEKERABATAN
Sistem istilah kekerabatan inti
mempunyai hubungan yang erat dengan sistem kekerabatan dalam masyarakat.
Hubungan antara sistem istilah kekerabatan dalam suatu bahasa dengan sistem
kekerabatan dari suku bangsa yang mengucapkan bahasa itu adalah suatu hal yang
mula-mula ditemuka oleh L.H. Morgan.
Menurut para sarjana antropologi,
masalah istilah kekerabatan dapat di pandang dari tiga sudut, yaitu:
1.
Dari sudut cara pemakain dari
pada istilah-istilah kekerabatan pada umumnya.
2.
Dari sudut susunan unsur-unsur
bahasa dari istilah-istilahnya.
3.
Dari sudut jumlah orang kerabat
yang di klasifikasikan kedalam suatu istilah.
Dipandang dari sudut cara pemakaian
dari istilah-istilah kekerabatan pada umumnya, maka tiap bahasa mempunyai dua
macam sistem istilah yang disebut, istilah menyapa atau term of adress, istilah
menyebut atau term of reference.
Dipandang dari sudut susunan
unsur-unsur bahasa dari istilah-istilah kekerabatan, maka tiap sistem istilah
kekerabatan itu menpunyai tiga macam istilah, yaitu; istilah kata dasar atau
elementary terms, istilah kata ambilan atau derivative terms, istilah
deskriftif atau descrivtive terms.
Dipandang dari sudut jumlah orang
kerabat yang diklasifikasikan kedalam satu istilah itu, maka tiap sistem
istilah kekerabatan mempunyai tiga macam istilah, yaitu; istilah denonatif atau
denotatif term, istilah designatif atau designative term, istilah
klasifikatoris atau clasivicatory term.
C.
SISTEM KEKERABATAN TIPE HAWAIIAN
Pada abat ke-19, mungkin kelompok kekerabatan yang paling sederhana
untuk di deskripsikan adalah kelompok hawaiian. Hawaiian terkenal karena cara
yang tidak biasa yang menunjukkan hubungan kekerabatan. Dalam 1871 Louis Henry
Morgan di Sistem kekerabatan dan Affinity Keluarga Manusia, menggambarkan
Hawaii sebagai salah satu dari enam sistem utama untuk menentukan hubungan
keluarga manusia.
Juga dikenal sebagai sistem Generasi,
kekerabatan Hawaii sebelum kontak Eropa peringkat semua kerabat pada tingkat
yang sama dari afinitas menggunakan istilah kekerabatan yang sama.
Di dalamnya, perbedaan dibedakan oleh
generasi dan berdasarkan gender. Ada generasi tua dan generasi anak-anak. Dalam
sistem ini, seseorang (disebut Ego dalam antropologi) mengacu pada semua
perempuan dari generasi orang tuanya sebagai "Ibu" dan semua
laki-laki sebagai "Bapak". Pada generasi anak-anak, semua saudara dan
sepupu laki-laki yang disebut sebagai "Brother", semua saudara dan
sepupu perempuan sebagai "Sister".
Kelompok kekerabatan Hawaii adalah
paling kompleks dari semua sistem kekerabatan, penamaan berdasarkan jenis
kelamin dan generasi saja. Ayah tertentu atau ibu dari anak itu tidak penting
dalam sistem ini, melainkan jika mereka adalah laki-laki atau perempuan, dan
apakah mereka berada di tingkat orang tua atau anak dari kerabat.
Misalnya, saudara laku laki dan semua
sepupu laki-laki yang semua bernama dan dianggap sebagai "brother." .
Saudara perempuan Dan semua sepupu perempuan yang dikenal sebagai
"sister." Jadi, misalnya, adikku dan adik putri ayahku dan anak kakak
ibuku yang semuanya disebut "adik." Demikian pula, terlepas dari
hubungan biologis, ibu kandung saya, adik ibuku, dan adik ayahku semuanya
disebut "ibu," dan ayah saya dan semua paman disebut
"ayah." ini juga dimaksudkan untuk Hawaii bahwa pernikahan antara
sepupu adalah tabu sebagai sepupu dianggap saudara dan saudari.
Sistem kekerabatan Hawaii ditemukan
di sekitar sepertiga dari masyarakat dunia dan biasanya berhubungan dengan
kelompok-kelompok keturunan ambilineal, terutama di-Melayu Pasifik dan di
antara Kepulauan Polinesia. Dalam kelompok ambilineal kegiatan ekonomi dan
pengasuhan anak dibagi oleh kelompok. Dalam kelompok keturunan ambilineal kedua
keturunan patrilineal dan / atau matrilineal dapat digunakan dan individu
biasanya memiliki pilihan untuk memilih keturunan mereka sendiri sebagai nya /
identitasnya.
Samoa dan Maori juga mempraktekkan
ambilineality, bersama dengan penduduk asli Amerika di Pacific Northwest.
Yahudi Amerika juga praktek ambilineality, memilih untuk menekankan keturunan
Yahudi mereka. Sistem Hawaii dalam sistem paling rumit di mana keluarga inti
tidak di tekannkan.
Orang-orang dalam keluarga inti dan
diperpanjang dari sistem Hawaii dikategorikan hanya oleh generasi dan gender.
Sekali lagi, hasil ini hanya dalam empat istilah yang berbeda kekerabatan yang
digunakan untuk menggambarkan semua kerabat: kakak, adik, ayah, dan ibu.
Sistem Hawaii adalah nama untuk
sistem kekerabatan pra-kontak masyarakat di Kepulauan Hawaii. Hari ini sistem
Hawaii adalah yang paling umum dalam bahasa Melayu-Polinesia berbahasa daerah. Bentuk kekerabatan
yang paling umum dalam masyarakat dengan kelompok keturunan ambilineal, di mana
produksi ekonomi dan pengasuhan anak dibagi.
D.
PENUTUP
Kelompok-kelompok kekerabatan
tersebut, yang tersusun menurut tata urutan dari yang kecil sampai besar, dapat
kita periksa fungsi-fungsi sosialnya. Fungsi sosial dari kelompok-kelompok
kekerabatan kecil, khusunya dari keluarga batih dan keluarga luas, adalah
mengurus tata laksana kehidupan rumah tangga, sedangkan usaha mata pencaharian
hidup sebagai kesatuan juga hanya bisa dilaksanakan oleh kelompok-kelompok
kerabatan yang kecil, ketat.
Fungsi melambangkan kesatuan adat
dalam kenyataan berwujud penyelenggaraan-penyelenggaraan dari ucapan agama
(seperti upacara pembakaran tulang belulang nenek moyang), atau upacara sosial
politik (seperti potlatch), yang bertujuan memperkokoh rasa indentited klen
besar, fratri, atau paruh masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Koentjaraningrat.1967.Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Yogyakarta: Dian Rakyat.
Google book : Kin
Naming Systems: Part 1 by O’Neil, Dennis.
2006. diakses 31 Januari 2013.
ebook :Elementary Structures of Kinship by Levi-Strauss, Claude.
http://anthro.palomar.edu/kinship/kinship_5.htm
. Diakses 31 Januari 2013